Educator sebagai Perancang Peradaban: Mewujudkan Pendidikan Bermakna Melalui Design Thinking

Dalam era pendidikan yang terus berkembang, para educator di Indonesia menunjukkan komitmen tinggi untuk terus belajar dan berinovasi. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta dalam kegiatan Sertifikasi Design Thinking for Educators Batch 44, yang diselenggarakan oleh Design Thinking Academy pada 15–16 Juli 2025.

Peserta berasal dari berbagai institusi pendidikan, seperti UNS, Binar Pribadi, LPP Agro, dan Yayasan Kristen Alethia Indonesia. Mereka tidak hanya mempelajari pendekatan Design Thinking untuk merancang pembelajaran, tetapi juga merefleksikan kembali peran mereka dalam membentuk lulusan yang bermakna dan berdampak.

Menggali Kembali Visi Pendidikan dan Profil Lulusan

Sesi pertama dibuka dengan refleksi mendalam mengenai visi pendidikan. Para educator diajak untuk mempertanyakan kembali:

• Apakah proses pembelajaran saat ini sesuai dengan visi institusi?
• Apakah lulusan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan nilai dan tujuan pendidikan jangka panjang?

Visi yang sebelumnya hanya menjadi slogan, kini dihidupkan kembali melalui diskusi kritis dan empatik. Para educator menyadari bahwa lulusan ideal bukan hanya yang siap kerja, tetapi juga yang memiliki empati, tanggung jawab sosial, dan kemampuan kepemimpinan. Pendidikan bermakna adalah pendidikan yang membekali peserta didik untuk menjalani hidup dengan nilai, bukan hanya dengan skill.

Merancang Profil Lulusan dengan Pendekatan Holistik

Para educator belajar menyusun profil lulusan secara menyeluruh menggunakan pendekatan Value, Knowledge, Skill, and Tools (VKST) serta Program Educational Objectives (PEO). Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk:

• Menyelaraskan visi institusi dengan kebutuhan nyata di lapangan
• Merancang lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga kontributif dan adaptif
• Menempatkan pembelajar sebagai pusat dari proses pendidikan

Peran educator pun bergeser: dari sekadar penyampai materi menjadi perancang pengalaman belajar yang transformatif dan berorientasi masa depan.

Menerapkan Design Thinking dalam Dunia Pendidikan

Hari kedua difokuskan pada praktik Design Thinking menggunakan kerangka kerja Double Diamond:
Empathize → Define → Ideate → Prototype → Validate

Di sini, educator berlatih untuk:

• Memahami kebutuhan dan tantangan siswa secara lebih mendalam
• Merancang solusi pembelajaran yang kontekstual dan relevan
• Menciptakan pengalaman belajar yang menyentuh sisi kognitif dan emosional siswa

Solusi yang dihasilkan tidak hanya akademik, tetapi juga mempertimbangkan latar belakang sosial, budaya, serta kondisi emosional pembelajar. Hasilnya, lahirlah pendekatan pembelajaran yang lebih personal, kontekstual, dan bermakna.

Educator sebagai Agen Perubahan Pendidikan

Melalui pelatihan ini, para educator membuktikan bahwa mereka adalah perancang peradaban. Dengan menguasai Design Thinking dan memiliki visi jangka panjang tentang lulusan, mereka mampu menciptakan inovasi pembelajaran yang relevan dengan tantangan zaman.

Pengalaman para peserta pun mencerminkan betapa kuatnya dampak program ini terhadap cara mereka memandang peran dan praktik pendidikan.

Ingin tahu lebih lanjut tentang program Sertifikasi Design Thinking for Educators atau ingin menghadirkan pelatihan ini di institusimu? Hubungi Admin kami untuk informasi lebih lanjut. Bersama, kita wujudkan pendidikan yang lebih bermakna dan berdampak.