Bayangkan sebuah tim yang rajin rapat setiap minggu. Ide-ide segar bermunculan, diskusi berlangsung hangat, bahkan notulen rapat tebalnya bisa mengalahkan laporan keuangan. Namun, ketika ditanya hasil konkret apa yang sudah
Banyak organisasi menginvestasikan waktu, biaya, dan tenaga besar untuk meluncurkan produk baru. Namun, tidak sedikit yang akhirnya gagal digunakan pasar. Produk terlihat menarik, fitur lengkap, tetapi tidak memberi dampak. Penyebab
Di setiap kampus, selalu ada banyak ide segar dan kreatif dari pemuda. Namun, sayangnya, banyak ide tersebut hanya berhenti di ruang diskusi dan tidak pernah terwujud dalam aksi nyata. Pemuda
Banyak siswa SMA memiliki semangat untuk memimpin, namun kebingungan ketika berhadapan dengan masalah nyata. Kepemimpinan tidak lagi sekadar pintar memberi arahan, melainkan soal memahami orang lain, bekerja sama, dan melahirkan
Pada tanggal 6-7 Desember 2023 yang lalu, Paragon Indonesia sukses menyelenggarakan workshop dan talkshow dua hari yang penuh inspirasi. Acara ini menjadi momen krusial dalam mengaktifkan komunitas Paragon Indonesia. Dengan
Dalam lanskap organisasi yang semakin kompleks, kepemimpinan tidak lagi sekadar soal mengelola, tetapi juga menciptakan. Pemimpin dihadapkan pada dua pendekatan fundamental Managerial Thinking dan Entrepreneurial Thinking. Keduanya sama-sama krusial, dan
Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan terjebak di “Red Ocean” pasar yang penuh dengan kompetitor, persaingan harga ketat, dan margin keuntungan yang terus menipis. Mereka mengandalkan strategi lama, memperbanyak promosi, atau
Kenapa Banyak Produk Gagal? Setiap tahun, banyak produk baru diluncurkan dengan penuh semangat. Desain dibuat menarik, fitur ditambahkan sebanyak mungkin, dan promosi besar-besaran dijalankan. Namun, tetap saja banyak yang gagal
Pendidikan yang berdampak tidak cukup hanya berorientasi pada target kurikulum. Ia harus menyentuh kebutuhan dan pengalaman siswa secara langsung. Inilah semangat utama dalam Kelas Sertifikasi Design Thinking for Educators Batch
Jakarta, Mei 2025 — Di tengah dinamika perubahan yang cepat, transformasi organisasi tak lagi cukup hanya berbicara soal digitalisasi. Yang dibutuhkan adalah cara berpikir baru—yang lebih empatik, kolaboratif, dan berani
